“Sejak zaman Rasulullah sampai dengan
sekarang satu Dinar selalu cukup untuk membeli satu ekor kambing. Ini
membuktikan hanya Dinar satu-satunya investasi (mata uang) yang terbukti anti
inflasi.”
Di
dalam buku Think Dinar ini dijelaskan betapa pentingnya kita berpikir Dinar
atau berpikir emas yang merupakan solusi financial yang sangat jitu. Buku ini
menjelaskan kelebihan-kelebihan Dinar
atau emas sebagai alat investasi di bandingkan alat investasi lainnya. Dinar
yang memiliki berat 4,25 gram mampu dijadikan alat tukar dan alat investasi
yang nilainya akan terus naik setiap tahunnya. Alat tukar yang sudah digunakan
sejak jaman Rasulullah ini selalu mampu untuk membeli seekor kambing. Dinar
atau emas alat investasi yang tidak menuntut pemiliknya memiliki keahlian
khusus dan ukurannya yang sangat mungkin untuk disimpan dimana saja. Bahkan
dalam buku ini dijelaskan betapa sejahtera dan kaya nya Rasulullah dan para
Sahabatnya. Begitu zuhudnya mereka sehingga
masyarakat jaman sekarang mengira
bahwa mereka adalah orang yang susah hidupnya dan miskin. Tetapi dalam buku ini
dijelaskan bahwa semua anggapan itu tidak benar,bahkan pada jaman khalifah Umar
bin Abdul Azis ra sulit ditemui masyarakat yang miskin. Kekayaan para sahabat
dikorbankan untuk membiayai perang, mensejahterakan masyarakat, memerdekakan
budak dan lain sebagainya. Orang-orang non muslim pun mengakui betapa jayanya
ekonomi islam itu, bahkan Adam smith yang di kenal sebagai bapak ekonomi dunia
pun mengakui di dalam bukunya yang berjudul “The
Wealth of Nation”. Selain Adam smith masih banyak lagi orang non muslim
yang mengakui kejayaan islam, tetapi sayangnya banyak teori-teori yang
seharusnya lahir dari umat muslim dicuri oleh orang non muslim tanpa
menyebutkan sumber kutipannya. Dalam buku ini pun dijeleskan betapa bobroknya
system ekonomi kapitalis yang banyak Negara menganutnya. Dan dijelaskan pula
kekurangan-kekurangan system ekonomi kapitalis. Uang kertas yang dipelopori
oleh kaum kafir ternyata bukan lah solusi tepat untuk mempermudah kita
melakukan aktivitas ekonomi, melainkan kehancuran yang kita dapatkan. Uang
kertas yang selalu digerus nilainya oleh inflasi menjadi alat tukar semu dan
tak ternilai. Nilai nominal tidak didukung dengan bahan intrinsiknya, sehingga
daya beli uang kertas akan selalu turun dengan terjadinya inflasi. Emas dan
Perak disebut juga sebagai “Heaven’s
Currency” atau mata uang surga karena kemampuannya menjadi takaran/
penimbang yang adil, yang merupakan ciri utama penghuni surga. Selain dijadikan
sebagai alat investasi, emas atau Dinar bisa juga dijadikan sebagai tabungan
masa depan. Seperti biaya pergi Haji,untuk biaya menikah, untuk biaya
pendidikan anak, atau pun untuk cadangan pensiun kita. Disamping nilainya terus
meningkat dan di lain sisi emas atau Dinar anti inflasi. Selain menjelaskan
tentang dinar atau emas, di dalam buku ini pun di jelaskan tentang dirham perak
yang sama-sama terbuat dari logam mulia. Dirham adalah koin perak murni yang
beratnya 2,975 gram,yang tidak kalah dengan emas atau dinar, dirham pun
merupakan mata uang yang tahan terhadap inflasi. Selain tahan terhadap inflasi
dirham pun merupakan pilihan yang paling praktis untuk berbagai keperluan
transaksi dengan nilai tak besar, seperti untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
Nilai plus dari buku ini selain di
sajikan dengan bahasa yang mudah di pahami, adanya tanya jawab tentang dinar
atau emas. So, berpikir kaya hari ini dan super kaya dimasa depan? Jawabannya
ialah THINK DINAR !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar