Minggu, 11 November 2012

Kepribadian Nilai dan Gaya Hidup

KEPRIBADIAN, NILAI, DAN GAYA HIDUP
Kepribadian, nilai, dan gaya hidup merupakan sistem yang penting untuk mengerti mengapa orang memperlihatkan perbedaan dalam konsumsi produk dan preferensi merek.Gaya hidup dan kepribadian yang mendasari atau nilai yang mereka refleksikan kerap lebihtampak. Bahkan kepribadian lebih tampak daripada motivasi atau pengetahuan. Kepribadianwalaupun dimengerti dalam bahasa sehari-hari, namun terbukti sulit secara empiris untuk dihubungkan dengan perilaku konsumen. Konsep yang lebih komprehensif telah berkembangyang disebut gaya hidup, yang mencakupi variabel pribadi, sosial, dan demografi yangmungkin pula mempengaruhi perilaku konsumen. Komunikasi produk dan pemasaran kerapdibangun di atas asumsi individualitas di dalam kepribadian atau gaya hidup konsumen.

PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi ini adalah pada sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu kualitas, sifat, pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang membedakan satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik kepribadian khusus yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan. Sifat-sifat Dasar Kepribadian :

1) Kepribadian mencerminkan perbedaan individu
Karena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu me rupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.

2) Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lama
Suatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak , hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supa ya sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha me narik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangku tan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka s ering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkung an, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.

3) Kepribadian dapat berubah
Kepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.


NILAI  PRIBADI
Individu mempunyai nilai yang didasarkan pada nilai inti dari masyarakat tempatmereka tinggal, tetapi dimodifikasi oleh nilai dari kelompok lain di mana mereka menjadianggotanya dan situasi kehidupan individual atau kepribadian. Menurut Milton Rokeachmendefinisikan nilai sebagai kepercayaan yang abadi bahwa modus perilaku tertentu ataukeadaan akhir keberadaan lebih disukai secara pribadi atau secara sosial dibandingkan modus perilaku yang berlawanan atau terbalik atau keadaan akhir keberadaan.Penjenjangan (laddering) adalah teknik yang dikemabangkan guna untuk mengertiatribut produk. Penjenjangan mengacu pada penyelidikan mendalam yang ditujukan untuk menyingkap makna tingkat tinggi pada tingkat manfaat (atribut) dan tingkat nilai.Penjenjangan berusaha menyingkap hubungan antara atribut produk, hasil(konsekuensi) pribadi, dan nilai yang berfungsi untuk menyusun komponen jaringan kognitif di dalam benak konsumen.


GAYA HIDUP
Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.

Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.

sumber : http://www.scribd.com/doc/31195467/Bab-12
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup-dalam-perilaku-konsumen/
http://sahbudin.blogspot.com/2011/10/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

Pengaruh Perbedaan Individu Terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen

PERBEDAAN INDIVIDU
Faktor internal yang dapat mempengaruhi konsumen adalah Sumber daya Konsumen,Motivasi dan Keterlibatan, Pengetahuan,Sikap serta kepribadian, gaya hidup dan demografi.
1. Sumber daya Konsumen
Konsumen mempunyai tiga sumber daya dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu:
a. Waktu
b. Uang
c. Perhatian (penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan).
Misalnya wanita karier yang sibuk kerja, dimana dia sebagai seorang istri dan seorang ibu,akan memiliki pendapatan yang cukup besar untuk pembelian yang berupa pakaian ataupun peralatan rumah tangga yang mahal harganya,namun ada pembatasan dalam hal ketersediaan waktu untuk berbelanja serta mengalokasikan perhatian pada informasi mengenai produk yang akan dibelinya nanti.
2. Motivasi dan keterlibatan
Motivasi adalah motor yang menggerakan konsumen, serta membangkitkan dan mengarahkan perilaku konsumen pada arah dan tujuan tertentu. Terdapat motif rasional dan motif emosional.
3. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil ataupun proses yang didapat melalui proses belajar serta proses dalam memahami informasi yang sudah tersimpan dalam benak konsumen.
4. Sikap
Sikap merupajan suatu evaluasi yang bersifat menyeluruh yang memungkinkan seseorang memberikan respon dalam bentuk respon yang bersifat menguntungkan dan yang tidak menguntungkan terhadap sesuatu hal. Sikap konsumen berkaitan dengan sikap positif dan negatif terhadap merek produk tertentu.
5. Kepribadian, gaya hidup dan demografi
Kepribadian (personality) dikaitkan dengan citra sebuah merek, dimana produk juga mempunyai kepribadian sebuah merek, kepribadian disini berupa keberanian, kelembutan, kejantanan, dsbnya.
Gaya Hidup Menurut James Engel adalah pola yang digunakan orang untuk hidup, menghabiskan uang serta menghabiskan waktu.
Demografi adalah pembagian sasaran berdasrkan pangsa konsumen, seperti usia, tingkat pendidikan, pendapatan, jenis kelamin, dsbnya.

sumber :http://esty.staff.uns.ac.id/pengaruh-perbedaan-individu-terhadap-pengambilan-keputusan-konsumen/

Minggu, 07 Oktober 2012

Etika terhadap Konsumen

Banyak orang yang percaya bahwa konsumen secara otomatis terlindungi dari kerugian dengan adanya pasar yang bebas dan kompetitif dan bahwa pemerintah atau para pelaku bisnis tidak mengambil langkah – langkah yang diperlukan untuk menghadapi masalah ini. Pasar bebas mendukung alokasi , penggunaan, dan distribusi barang- barang yang dalam artian tertentu, adil, menghargai hak, dan memiliki nilai kegunaan maksimum bagi orang- orang yang berpartisipasi dalam pasar. Lebih jauh lagi, di pasar seperti ini, konsumen dikatakan ‘’ berdaulat penuh’’. Saat konsumen menginginkan dan bersedia membayar untuk suatu produk, para penjual memperoleh insentif untuk memenuhi keinginan mereka. Seperti yang dikatakan seorang penulis ekonomi ternama,’’ konsumen , dengan cita rasa mereka seperti yang diekspresikan dalam pilihan atas produk, mengarahkan bagaimana sumberdaya masyarakat dislaurkan.
Dalam pendekatan pasar, terhadap perlindungan konsumen , keamanan konsumen dilihat sebagai produk yang paling efisien bila disediakan melalui mekanisme pasar bebas di mana penjual memberikan tanggapan terhadap permintaan konsumen. (Velazquez,2005: 317) . Dalam teori, konsumen yang menginginkan informasi bisa mencarinya di organisasi-organisasi seperti consumers union, yang berbisnis memperoleh dan menjual informasi. Dengan kata lain, mekanisme pasar perlu menciptakan pasar informasi konsumen jika itu yang diinginkan konsumen.( Velazquez,2005: 319).
Adapun kewajiban konsumen untuk melindungi kepentingannya ataupun produsen yang melindungi kepentingan konsumen, sejumlah teori berbeda tentang tugas etis produsen telah dikembangkan , masing- masing menekankan keseimbangan yang berbeda antara kewajiban konsumen pada diri mereka sendiri dengan kewajiban produesn pada konsumen meliputi pandangan kontrak, pandangan “ due care” dan pandangan biaya sosial.
a. Pandangan kontrak kewajiban produsen terhadap konsumen
Menurut pandangan kontrak tentang tugas usaha bisnis terhadap konsumen, hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual. Pandangan ini menyebutkan bahwa saat konsumen membeli sebuah produk, konsumen secara sukarela menyetujui “ kontrak penjualan” dengan perusahaan. Pihak perusahaan secara sukarela dan sadar setuju untuk memberikan sebuah produk pada konsumen dengan karakteristik tertentu, dan konsumen juga dengan sukarela dan sadar setuju membayar sejumlah uang pada perusahaan untuk produk tersebut. Karena telah sukarela menyetujui perjanjian tersebut, pihak perusahaan berkewajiban memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud. Teori kontrak tentang tugas perusahaan kepada konsumen didasarkan pada pandangan bahwa kontrak adalah sebuah perjanjian bebas yang mewajibkan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan isi persetujuan. Teori ini memberikan gambaran bahwa perusahaan memiliki empat kewajiban moral utama: kewajiban dasar untuk mematuhi isi perjanjian penjualan, dan kewajiban untuk memahami sifat produk , menghindari misrepesentasi, dan menghindari penggunaan paksaan atau pengaruh . Dengan bertindak sesuai kewajiban-kewajiban  tersebut,perusahaan berartim menghormati hak konsumen untuk diperlakukan sebagai individu yang bebas dan sederajat atau dengan kata lain,sesuai dengan hak mereka untuk memperoleh perlakuan yang mereka setuju untuk dikenakan pada mereka. (Velazquez,2005: 321-323). Meskipun demikian, teori kontraktual mempunyai kelemahan diantaranya. Pertama, teori ini secara tidak realistis mengasumsikan bahwa perusahaan melakukan perjanjian secara langsung dengan konsumen. Kedua, teori ini difokuskan pada fakta bahwa sebuah kontrak sama dengan bermata dua. Jika konsumen dengan sukarela setuju untuk membeli sebuah produk dengan kualitas- kualitas tertentu , maka dia bisa setuju untuk membeli sebuah produk tanpa kualitas-kualitas tersebut. Atau dengan kata lain, kebebasan kontrak memungkinkan perusahaan dibebaskan dari kewajiban kontrak dengan secara eksplisit menyangkal bahwa produk yang dijual bisa diandalkan,bisa diperbaiki, aman dan sebagainya.
Jadi, teori kontrak ini mengimplikasikan bahwa jika konsumen memiliki banyak kesempatan untuk memeriksa produk, beserta pernyataan penolakan jaminan dan dengan sukarela menyetujuinya, maka diasumsikan bertanggungjawab atas cacat atau kerusakan yang disebutkan dalam pernyataan penolakan, serta semua karusakan yang mungkin terlewati saat memeriksanya. Ketiga, asumsi penjual dan pembeli adalah sama dalam perjanjian penjualan. Kedua belah pihak harus mengetahui apa yang mereka lakukan dan tidak ada yang memaksa . Kenyataanya, pembeli dan penjual tidak sejajar/ setara seperti yang diasumsikan .Seorang konsumen yang harus membeli ratusan jenis komoditas tidak bisa berharap mengetahui segala sesuatu tentang semua produk tersebut seperti produsen yang khusus memproduksi produk. Konsumen tidak memiliki keahlian ataupun waktu untuk memperoleh dan memproses informasi untuk dipakai sebagai dasar membuat keputusan.
b. Teori Due care
Teori ini menerangkan tentang kewajiban perusahaan terhadap konsumen didasarkan pada gagasan bahwa pembeli dan konsumen tidak saling sejajar dan bahwa kepentingan-kepentingan konsumen sangat rentan  terhadap tujuan-tujuan perusahaan yang dalam hal ini memiliki pengetahuan dan keahlian yang tidak dimiliki konsumen. Karena produsen berada dalam posisi yang lebih menguntungkan, mereka berkewajiban untuk menjamin bahwa kepentingan –kepentingan konsumen tidak dirugikan oleh produk yang mereka tawarkan. Pandangan due care ini juga menyatakan bahwa konsumen harus bergantung pada keahlian produsen, maka produsen tidak hanya berkewajiban untuk memberikan produk yang sesuai klaim yang dibuatnya, namun juga wajib berhati-hati untuk mencegah agar orang lain tidak terluka oleh produk tersebut sekalipun perusahaan secara eksplisit menolak pertanggungjawaban ini bila mereka gagal memberikan perhatian yang seharusnya bisa dilakukan dan perlu dilakukan untuk mencegah agar oranglain tidak dirugikan oleh penggunaan suatu produk(Velazquez,2005: 330) . Adapun    kelemahan yang didapat dari teori ini adalah tidak adanya metode yang jelas untuk menentukan kapan seseorang atau produsen telah memberikan perhatian yang memadai. Kemudian, asumsi bahwa produsen mampu menemukan resiko – resiko yang muncul dalam penggunaan sebuah produk sebelum konsumen membeli dan menggunakannya. Pada kenyataannya ,dalam masyarakat dengan inovasi teknologi yang tinggi, produk-produk baru yang kerusakannya tidak bisa dideteksi sebelum dipakai selama beberapa tahun dan akan terus disalurkan ke pasar. Ketiga, teori ini terlihat paternalistik , yang menggambarkan bahwa produsen adalah pihak yang mengambil keputusan –keputusan penting bagi konsumen , setidaknya dalm kaitannya dengan tingkat resiko yang layak diterima konsumen. (Velazquez,2005: 334).
c. Pandangan teori biaya sosial
Teori ini menegaskan bahwa produsen bertanggungjawab atas semua kekurangan produk dan setiap kekurangan yang dialami konsumen dalam memakai poroduk tersebut. Teori ini merupakan versi yang paling ekstrem dari semboyan “ caveat venditor” (hendaknya si penjual berhati- hati). Walaupun teori ini menguntungkan untuk konsumen, rupanya sulit mempertahankannya juga. Kritik yang dapat diungkapkannya sebagai berikut:
1. Teori biaya sosial tampaknya kurang adil, karena menganggap orang bertanggungjawab atas hal – hal yang tidak diketahui atau tidak bisa dihindarkan
2. Membawa kerugian ekonomis, bila teori ini dipraktekkan , maka produsen terpaksa harus mengambil asuransi terhadap kerugian dan biaya asuransi itu bisa menjadi begitu tinggi, sehingga tidak terpikul lagi oleh banyak perusahaan. (Bertens, 2000: 238-239).
Ada juga tanggung jawab bisnis lainnya terhadap konsumen, yaitu ;
1. Kualitas produk
Dengan kualitas produk disini dimaksudkan bahwa produk sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen (melalui iklan atau informasi lainnya) dan apa yang secara wajar boleh diharapkan oleh konsumen. Konsumen berhak atas produk yang berkualitas , karena ia membayar untuk itu. Dan bisnis berkewajiban untuk menyampaikan produk yang berkualitas, misalnya produk yang tidak kadaluwarsa( bila ada batas waktu seperti obat-obatan atau makanan). (Bertens, 2000: 240)
2. Harga
Harga yang adil merupakan sebuah topik etika yang sudah tua. Mulai dari zaman Aristoteles dan pemikirannya sampai abad pertengahan. Di zaman modern , struktur ekonomi tentu menjadi lebih kompleks. Karena itu, masalah harga pun menjadi suatu kenyataan ekonomis sangat kompleks yang ditentukan oleh banyak faktor sekaligus, namun masalah ini tetap diakui mempunyai implikasi etis yang penting. Harga merupakan buah hasil perhitungan faktor-faktor seperti biaya produksi, biaya investasi, promosi, pajak, ditambah tentu laba yang wajar. Dalam sistem ekonomi pasar bebas, sepintas lalu rupanya harga yang adil adalah hasil akhir dari perkembangan daya-daya pasar . Kesan spontan adalah bahwa harga yang adil dihasilkan oleh tawar- menawar sebagaimana dilakukan di pasar tradisional, dimana si pembeli sampai pada maksimum harga yang mau ia pasang. Transaksi terjadi, bila maksimum dan minimum itu bertemu. Dalam hal ini mereka tentu dipengaruhi oleh para pembeli dan penjual lain di pasar dan harga yang mau mereka bayar atau pasang . Jika penjual lain menawarkan barangnya dengan harga lebih murah, tentu saja para pembeli akan pindah ke tempat itu. Harga bisa dianggap adil karena disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam proses pembentukannya (Bertens, 2000: 242)
3. Pengemasan dan pemberian label
Pengemasan produk dan label yang ditempelkan pada produk merupakan aspek bisnis yang semakin penting. Selain bertujuan melindungi produk dan memungkinkan mempergunakan produk dengan mudah, kemasan berfungsi juga untuk mempromosikan produk, terutama di era toko swalayan sekarang. Pengemasan dan label dapat menimbulkan juga masalah etis. Tuntutan etis yang pertama ialah informasi yang disebut pada kemasan benar . Kemudian tuntutan lain yang diperoleh dari pengemasan ini adalah tidak boleh menyesatkan konsumen. (Bertens, 2000: 245-246)
sumber :http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/04/02/etika-dan-perlakuan-terhadap-konsumen/

Perilaku Konsumen

Konsep pilihan merupakan perilaku mendasar dari konsumen. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan bahwa konsumen pada umumnya selalu berusaha untuk mencapai utilitas (utility) yang maksimal dari pemakaian benda yang dikonsumsinya. Apa yang dimaksud dengan utilitas? utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Atau dengan kata lain, utilitas adalah ukuran kepuasan yang diterima dari pengunaan atau konsumsi barang dan jasa.
Masing-masing konsumen merupakan pribadi yang unik. Konsumen satu dengan yang lainnya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, dalam perbedaan-perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan, yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya dalam mengonsumsi suatu barang.
Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakininya akan memberika kepuasan maksimum dengan dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Untuk membahas perilaku dalam ilmu ekonomi kita mengenal teori perilaku konsumen, yang terakomodasi dalam pendekatan kardinal dan ordinal.

Pendekatan Konsumen Kardinal
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
1. Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2. Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
3. Pendapatan konsumen tetap
4. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :
a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b) Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c) Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan
d) Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Pendekatan Konsumen Oridinal
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
 1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.

sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-dan-kardinal/
buku ekonomi SMA dan MA

Pengaruh Situasi Terhadap Konsumen

A. Pengaruh Situasi
Pengaruh Situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang lepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik obyek. Situasi Konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Ada lima karakteristik situasi konsumen yaitu:
  1. Lingkungan Fisik
    Sarana fisik yang menggambarkan situasi konsumen yang meliputi: lokasi, dekorasi, aroma, cahaya, cuaca dan objek fisik lainnya yang ada di sekeliling konsumen.
  2. Lingkungan Sosial
    Kehadiran dan ketidakhadiran orang lain pada situasi tersebut.
  3. Waktu
    Waktu atau saat perilaku muncul (jam, hari, musim libur, bulan puasa, tahun baru). Waktu mungkin diukur secara subjektif berdasarkan situasi konsumen, misal kapan terakhir kali membeli biskuit. Arti kapan terakhir kali akan berbeda antar konsumen.
  4. Tujuan
    Tujuan yang ingin dicapai pada suatu situasi. Konsumen yang belanja untuk hadiah akan menghadapi situasi berbeda dibandingkan belanja untuk kebutuhan sendiri.
  5. Suasana Hati
    Suasana hati atau kondisi jiwa sesaat (misalnya perasaan khawatir, tergesagesa, sedih, marah) yang dibawa pada suatu situasi
Situasi konsumen adalah faktor lingkungan sementara yang menyebabkan suatu situasi dimana perilaku konsumen muncul pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Jenis-Jenis situasi konsumen:
1.      Situasi Komunikasi
Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang lain, seperti wiraniaga atau sesame konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan sprektum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen misalnya laporan konsumen.
Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana suatu iklan muncul.
2.      Situasi Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa. Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana, pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga yang dibayar konsumen untuk sebotol air mineral pada saat di sekitar tempat wisata.
3.      Situasi Pemakaian
Jenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada latar dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan pemakaian sebenarnya sama , tetapi konsumsi produk kerap kali terjadi didalam latar yang sangat jauh, baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana produk diperoleh. 
B. Pengaruh situsasi yang tak terduga
     Terkadang konsumen dihadapkan situasi dimana awalnya tidak memiliki niat untuk membeli, tetapi karena kondisi tertentu terpaksa konsumen harus membeli. Seperti halnya ketika kita terkena musibah sandal kita putus atau rusak maka dengan adanya kondisi tersebut kita terpaksa untuk membeli sandal untuk mengganti sandal yan putus itu.
Sumber :
http://samuelsugara.blogspot.com/2012/05/perilaku-konsumen-pengaruh-situasi.html

Pembelian

A. Pembelian

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Menurut Sofjan Assauri (2008,p.223) Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena oembelian menyangkut investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik. Pembelian pada konsumen dapat timbul karena beberapa hal seperti produk yang baik, promisi yang dapat menarik perhatian, ataupun karena harga yang ditawarkan sangat terjangkau.

B. Pentingnya fungsi pembelian

Management audit bisa digunakan untuk mengevaluasi organisasi secara keseluruhan ataupun fungsi tertentu dalam organisasi, untuk menentukan apakah perusahaan sudah memperoleh efisiensi biaya yang maksimum dari yang telah dilaksanakan oleh fungsi tersebut selama ini. Penelitian ini menjadikan fungsi pembelian sebagai sasaran audit.
Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
Pandangan ini menurut Siagian (2001:192) mudah dipahami karena dalam proses produksi perusahaan memerlukan bahan baku. Tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri bahan baku yang diperlukan untuk diolah lebih lanjut menjadi produk jadi, sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak ada satupun bentuk atau jenis perusahaan yang tidak terlibat dengan fungsi pembelian. Pengalaman banyak perusahaan bahwa biaya untuk menghasilkan suatu produk mungkin mencapai sekitar lima puluh persen dari harga jual produk, menjadikan fungsi pembelian sebagai sumber pemborosan apabila tidak diselenggarakan dengan baik dan sumber penghematan yang akan memperbesar laba perusahaan apabila dilakukan dengan teliti dan cermat.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian merupakan area yang penting yang dikemukakan Brown dkk. (2001:131), yaitu:
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, begitu penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap struktur biaya perusahaan. Sehingga sering dikatakan bahwa penghematan pembelian 1% ekivalen dengan peningkatan penjualan sebesar 10%.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek operasi manajemen.

Sumber:
http://sobatbaru.blogspot.com/2010/05/definisi-pembelian.html
library.binus.ac.id

Selasa, 02 Oktober 2012

Resensi Think Dinar!


“Sejak zaman Rasulullah sampai dengan sekarang satu Dinar selalu cukup untuk membeli satu ekor kambing. Ini membuktikan hanya Dinar satu-satunya investasi (mata uang) yang terbukti anti inflasi.”

Di dalam buku Think Dinar ini dijelaskan betapa pentingnya kita berpikir Dinar atau berpikir emas yang merupakan solusi financial yang sangat jitu. Buku ini menjelaskan  kelebihan-kelebihan Dinar atau emas sebagai alat investasi di bandingkan alat investasi lainnya. Dinar yang memiliki berat 4,25 gram mampu dijadikan alat tukar dan alat investasi yang nilainya akan terus naik setiap tahunnya. Alat tukar yang sudah digunakan sejak jaman Rasulullah ini selalu mampu untuk membeli seekor kambing. Dinar atau emas alat investasi yang tidak menuntut pemiliknya memiliki keahlian khusus dan ukurannya yang sangat mungkin untuk disimpan dimana saja. Bahkan dalam buku ini dijelaskan betapa sejahtera dan kaya nya Rasulullah dan para Sahabatnya. Begitu zuhudnya mereka sehingga  masyarakat  jaman sekarang mengira bahwa mereka adalah orang yang susah hidupnya dan miskin. Tetapi dalam buku ini dijelaskan bahwa semua anggapan itu tidak benar,bahkan pada jaman khalifah Umar bin Abdul Azis ra sulit ditemui masyarakat yang miskin. Kekayaan para sahabat dikorbankan untuk membiayai perang, mensejahterakan masyarakat, memerdekakan budak dan lain sebagainya. Orang-orang non muslim pun mengakui betapa jayanya ekonomi islam itu, bahkan Adam smith yang di kenal sebagai bapak ekonomi dunia pun mengakui di dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of Nation”. Selain Adam smith masih banyak lagi orang non muslim yang mengakui kejayaan islam, tetapi sayangnya banyak teori-teori yang seharusnya lahir dari umat muslim dicuri oleh orang non muslim tanpa menyebutkan sumber kutipannya. Dalam buku ini pun dijeleskan betapa bobroknya system ekonomi kapitalis yang banyak Negara menganutnya. Dan dijelaskan pula kekurangan-kekurangan system ekonomi kapitalis. Uang kertas yang dipelopori oleh kaum kafir ternyata bukan lah solusi tepat untuk mempermudah kita melakukan aktivitas ekonomi, melainkan kehancuran yang kita dapatkan. Uang kertas yang selalu digerus nilainya oleh inflasi menjadi alat tukar semu dan tak ternilai. Nilai nominal tidak didukung dengan bahan intrinsiknya, sehingga daya beli uang kertas akan selalu turun dengan terjadinya inflasi. Emas dan Perak disebut juga sebagai “Heaven’s Currency” atau mata uang surga karena kemampuannya menjadi takaran/ penimbang yang adil, yang merupakan ciri utama penghuni surga. Selain dijadikan sebagai alat investasi, emas atau Dinar bisa juga dijadikan sebagai tabungan masa depan. Seperti biaya pergi Haji,untuk biaya menikah, untuk biaya pendidikan anak, atau pun untuk cadangan pensiun kita. Disamping nilainya terus meningkat dan di lain sisi emas atau Dinar anti inflasi. Selain menjelaskan tentang dinar atau emas, di dalam buku ini pun di jelaskan tentang dirham perak yang sama-sama terbuat dari logam mulia. Dirham adalah koin perak murni yang beratnya 2,975 gram,yang tidak kalah dengan emas atau dinar, dirham pun merupakan mata uang yang tahan terhadap inflasi. Selain tahan terhadap inflasi dirham pun merupakan pilihan yang paling praktis untuk berbagai keperluan transaksi dengan nilai tak besar, seperti untuk kebutuhan pokok sehari-hari. Nilai plus dari  buku ini selain di sajikan dengan bahasa yang mudah di pahami, adanya tanya jawab tentang dinar atau emas. So, berpikir kaya hari ini dan super kaya dimasa depan? Jawabannya ialah THINK DINAR !

Sabtu, 21 Juli 2012

Satanic Finance (resume)

  • Three pillars of evil
Secara tidak sadar ternyata system ekonomi yang kita terapkan sampai hari ini adalah system yang sebenarnya malah menjatuhkan perekonomian kita. Kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan menganga. Kesenjangan semakin melebar ketika krisis ekonomi datang bertubi-tubi. Setiap tahun harga terus saja melambung tinggi, tolong menolong semakin sulit ditemui, dagantikan oleh kompetisi dan manipulasi. Apa yang menyebabkan ini semua terjadi?tak hayal dan takbukan ialah penerapan The Three Pillars of Evil. Tiga pilar setan tersebut ialah :
-    Fiat money (uang kertas)
-    Fractional reserve requirement (dana cadangan)
-    Interest (bunga)
Fiat money (uang kertas)
Uang yang diciptakan tanpa didukung(backed) dengan logam mulia emas. Uang ini menjadi berharga dan secara sah berfungsi sebagai alat pembayaran barang dan jasa ataupun utang, karena diterbitkan oleh pemerintah yang diakui. Artinya apabila pemerintah sudah kehilangan kepercayaan, maka uang kertas tidak akan berharga kecuali seharga kertas dan biaya produksi yang diperlukan. Contoh ekstrem, sebuah Negara A menerbitkan uang kertas dengan nominal 100 dolar. Untuk setiap lembarnya diperlukan biaya produksi senilai 10 sen dolar(1 dolar=100 sen). Bila tiba-tiba suatu sebab pemerintah A kolaps, maka uang yang tadinya bernilai 100 dolar itu menjadi kertas yang tidak berarti.
Fractional reserve requirement (dana cadangan)
Bank sentral suatu Negara mensyaratkan setiap bank yang beroperasi di wilayah otoritasnya untuk menyediakan atau menyimpan sebagian kecil dana yang disetorkan deposan sebagai cadangan, dimana umumnya jauh dibawah 100%. Jika bank sentral mensyaratkan besarnya FRR 10%, dengan aturan main seperti ini bank bisa leluasa meminjamkan 90% bagian lainnya kepada nasabah atau para deposan yang membutuhkan. Peraturan FRR menempatkan bank secara tidak langsung sebagai agen yang turut mempengaruhi suplai uang (money supply). Contoh,simpanan pertama besarnya Rp 100.000, kalau ini dianggap sebagai jumlah dari 10% FRR, maka 100% dari simpanan pertama adalah Rp 1.000.000. dengan kata lain ada tambahan uang yang bisa diciptakan bank sebesar Rp 1.000.000-Rp 100.000 =Rp 900.000
Interest
Biaya servis yang dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya. Apa yamg terjadi jika bunga menghiasi ekonomi?,ada tiga konsekuensi utama dengan berlakunya bunga. Pertama, bunga akan terus menuntut tercapainya pertumbuhan ekonomi yang terus menerus, meskipun kondisi ekonomi actual sudah mencapai titik jenuh atau konstan. Kedua, bunga mendorong persaingan diantara para pemain dalam sebuah ekonomi. Ketiga, bunga cenderung memposisikan kesejahteraan pada segelintir minoritas dengan memajaki kaum mayoritas.
Lalu apa yang akan terjadi jika tiga pilar itu bersatu??KEHANCURAN!! kita akan direpotkan oleh tiga pilar itu, krisis akan melanda di berbagai Negara, orang kaya menjadi miskin dan yang miskin akan bertambah miskin. Itu sudah kita rasakan ketika Negara Indonesia terjadi krisis moneter, karena ulah tiga pilar itu lah kita merasakannya. Mereka (para agen setan) tertawa ketika system yang mereka ciptakan berhasil membuat orang lain sengsara dan jatuh miskin. System yang menurut kita baik ternyata beralih menjadi senjata yang sangat berbahaya bagi kita.
  • Bahaya Hutang
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utangnya”(HR.Muslim). Mencengangkan bukan?orang yang mati syahid yang dijanjikan Allah masuk surga saja bisa tidak jadi masuk surga hanya karena hutang. Begitu berbahayanya hutang apabila kita tak sanggup atau belum sempat membayar hutang,orang yang sudah dijanjikan surga saja masih bisa ditahan apalagi kita yang tidak di janjikan surga. Banyak alasan kita berhutang, diantaranya untuk bertahan hidup, untuk gaya hidup, dan untuk investasi atau tujuan produktif. Tanpa kita sadari ternyata berhutang bisa menambah beban kita, dan malah kebanyakan orang berhutang hanya untuk memenuhi kebutuhan tersier nya saja, ingin menikmati hidup mewah dan sebagainya. Lalu bagaiman dengan perspektif Negara?mengapa Negara berhutang?alasan yang paling menonjol ialah karena Negara ingin membangun dan mensejahterakan masyarakatnya. Dalam kasus Indonesia, setiap tahun sedikitnya 20-30 persen dana APBN disedot untuk membayar utang dan bunganya. Lalu apa akibat dari berhutang itu? Dana belanja Negara tidak bisa digunakan secara optimal untuk mambangun seperti yang dicita-citakan dulu, sebaliknya malah terkuras untuk membayar hutang plus bunganya. Dan parahnya dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan Negara malah di gunakan untuk kepentingan pribadi alias di korupsi. Utang mengahancurkan negri dan kekayaan yang melimpah, sehingga Negara kita tanpa pilihan lain beralih menjadi budak IMF,dimana pada saat krisis melanda Asia tenggara termasuk Indonesia tak bisa dipungkiri Negara kita meminjam atau kata lain berhutang kepada IMF. Dan menandatangani letter of intens(LoI) dimana IMF menyodorkan kebijakan yang malah membuat semakin panas perekonomian kita. Banyak kredit perbankan macet dan mengerutkan jumlah suplai uang yang beradar. Solusi yang diberikan ialah mendorong tabungan, mengurangi cadangan wajib pemerintah, dan meningkatkan suku bunga. Lalu solusi yang mana yang Indonesia ambil?yaitu solusi menaikan suku bunga. Bank-bank di Indonesia  menaikkan siku bunga deposito hingga 67% dengan tujuan agar uang yang  tersebar bisa ditarik kembali, tapi nyatanya bukan menjadi solusi malah menjadi boomerang. Karena kebijakan menaikkan suku bunga itu banyak bank yang kolaps karena mereka tidak mampu membayar suku bunga yang mereka tawarkan itu, sedangkan bank hanya mendapatkan bunga kredit 10%. Sehingga banyak beban bank yang di alihkan kepada pemerintah.
  • The green evil
The greenback,begitu orang menjuluki dolar, tidak hanya digunakan di dalam negri, bahkan menjadi cadangan devisa utama bagi Negara-negara dunia. Ada yang menggambarkan dolar seperti cek kosong, karena uang kertas tidak memiliki nilai instrinsik seperti halnya emas. Sebagaimana yang sudah di jelaskan tentang fiat money,dimana apabila pemerintah sudah kehilangan kepercayaan, maka uang kertas tidak akan berharga kecuali seharga kertas dan biaya produksi. Lalu siapakah yang mencetak atau yang berhak mencetak dolar?departemen keuangan AS kah?tidak! ternyata yang berhak mencetak uang kertas atau uang dolar ialah the federal reserve system atau disingkat the fed. Anehnya yang memiliki otoritas mencetak uang bukan dimiliki pemerintah, melainkan pihak swasta. Bahayanya ketika otoritas mencetak uang diserahkan pada segelintir orang, mereka bisa bertindak bukan atas nama Negara melainkan untuk menggeruk profit. Tetapi pada tahun 60an dolar mengalmi over hang, karena the fed mencetak uang terlalu banyak untuk membiayai AS ketika sedang berperang dengan Vietnam dan belanja program sosial presiden Johnson. Karena melihat fakte memburuknya kondisi dolar, tantangan dan kritikan tersu disampaikan khusunya oleh beberapa Negara dengan reserve dolar dominan seperti prancis, inggris, dan jerman. Dan beberapa Negara akhirnya menukarkan kembali simpanan dolarnya ke emas, diantaranya Negara prancis dan spanyol. Amerika mulai kelimpungan akibat dolar over hang ini, dan pada akhirnya pada tahun 1971 presiden Nixon menggunakan kebijakan dolar sepenuhnya diserahkan kepada pasar dan tidak lagi di backup dengan emas sama sekali. Inilah awal dolar tidak lagi sebagai mata uang netral, ia menjadi alat yang digunakan sebagai eksploitasi. Ia sudah menjadi Green Evil.
  • Heaven’s currency
Tuhan menciptakan dua logam mulia yaitu emas dan perak sebagai alat pengukur nilai, menyimpan kekayaan, dan sebagai alat tukar (medium of exchange). Karena itu logam mulia ini menempati kedudukan yang tinggi, boleh dibilang seperti mata uang surga (heaven’s  currency), karena fungsinya dalam menjaga keadilan yang menjadi salah satu cirri utama penghuni surga. Ada beberapa keunggulan emas di banding logam lain yaitu emas termasuk logam yang lunak sehingga mudah ditempa, emas dikenal sebagai logam oaling berat, emas tidak terpengaruh oleh air dan udara, dan emas tidak bisa diubah dengan bahan kimia lain. Semasa Rasulullah saw, dinar dan dirham digunakan sebagai alat transaksi dimana dinar terbuat dari emas (seberat 4,25 gram) dan dirham terbuat dari perak (seberat 3 gram) dan kedua logam mulia ini layak dijadikan mata uang universal. Kenapa kedua logam ini layak menjadi mata uang universal? Salah satu jawabannya yang pasti, karena kedua mata uang ini sangat stabil sepanjang sejarah. Berbeda dengan uang kertas (fiat money) yang cenderung mengalami inflasi setiap saat, sedangkan emas dan perak sangat kuat sehingga hamper tidak terkena inflasi. Namun setelah uang kertas (fiat money) mulai berlaku pada system perekonomian dunia, ini lah awal hilangnya keadilan. Dimana alat transaksi yang kita gunakan hanyalah kertas kosong yang tidak memiliki nilai intrinsik seperti halnya emas atau perak. Keadilan dalam perekonomian tidak akan bisa tegak selama fiat money yang dijadikan alat transaksi.
  • El Libertador (Pembebas)
Sistem yang kita sangka sebagai solusi dalam perekonomian ternyata tidak membuat menjadi baik, malah sebaliknya menghancurkan perekonomian dunia. Namun  dibalik bobroknya system ini, ada sekelompok manusia yang unjuk gigi mencoba berperan sebagai El Libertador (pembebas). Pembebas dari belenggu tirani moneter, pembebas yang mengantarkan kepada kesadaran perlunya merombak tata ekonomi setan yang sesat(kapitalisme), dan kembali kepada system ekonomi seperti yang dikehendaki Sang Maha Adil. Apa yang harus dilakukan?diantaranya ialah membuat system ekonomi baru dengan menghapuskan dan merobohkan pilar yang ketiga yaitu system bunga (interest), system ini disebut dengan istilah Perbankan Islam. Lalu untuk merobohkan pilar fiat money dan FRR ialah kembali ke standard emas.

Sumber : Buku "Satanic Finance" karya DR. Ahmad Riawan Amin

 


Kamis, 07 Juni 2012

Provinsi di Indonesia

NAMA-NAMA PROVINSI DAN IBUKOTANYA
DI INDONESIA

Berikut kami sajikan nama-nama provinsi dan Ibukotanya di wilayah Negara Republik Indonesia

PULAU SUMATERA
1 Provinsi Nanggro Aceh Darussalam Ibukota nya adalah Banda Aceh
2 Provinsi Sumatera Utara Ibukota nya adalah Medan
3 Provinsi Sumatera Barat Ibukota nya adalah Padang
4 Provinsi Riau Ibukota nya adalah Pekan Baru
5 Provinsi Kepulauan Riau Ibukota nya adalah Tanjung Pinang
6 Provinsi Jambi Ibukota nya adalah Jambi
7 Provinsi Sumatera Selatan Ibukota nya adalah Palembang
8 Provinsi Bangka Belitung Ibukota nya adalah Pangkal Pinang
9 Provinsi Bengkulu Ibukota nya adalah Bengkulu
10 Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung

PULAU JAWA
11 Provinsi DKI Jakarta Ibukota nya adalah Jakarta
12 Provinsi Jawa Barat Ibukota nya adalah Bandung
13 Provinsi Banten Ibukota nya adalah Serang
14 Provinsi Jawa Tengah Ibukota nya adalah Semarang
15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Ibukota nya adalah Yogyakarta
16 Provinsi Jawa Timur Ibukota nya adalah Surabaya

PULAU NUSA TENGGARA DAN BALI
17 Provinsi Bali Ibukota nya adalah Denpasar
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat Ibukota nya adalah Mataram
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur Ibukota nya adalah Kupang

PULAU KALIMANTAN
20 Provinsi Kalimantan Barat Ibukota nya adalah Pontianak
21 Provinsi Kalimantan Tengah Ibukota nya adalah Palangkaraya
22 Provinsi Kalimantan Selatan Ibukota nya adalah Banjarmasin
23 Provinsi Kalimantan Timur Ibukota nya adalah Samarinda

PULAU SULAWESI
24 Provinsi Sulawesi Utara Ibukota nya adalah Manado
25 Provinsi Sulawesi Barat Ibukota nya adalah Kota Mamuju
26 Provinsi Sulawesi Tengah Ibukota nya adalah Palu
27 Provinsi Sulawesi Tenggara Ibukota nya adalah Kendari
28 Provinsi Sulawesi Selatan Ibukota nya adalah Makassar
29 Provinsi Gorontalo Ibukota nya adalah Gorontalo

KEPULAUAN MALUKU DAN PAPUA
30 Provinsi Maluku Ibukota nya adalah Ambon
31 Provinsi Maluku Utara Ibukota nya adalah Ternate
32 Provinsi Papua Barat Ibukota nya adalah Kota Manokwari
33 Provinsi Papua Ibukota nya adalah Jayapura




Provinsi Baru Hasil Pemekaran :
1. Kepulauan Riau
2. Kepulauan Bangka Belitung
3. Banten
4. Gorontalo
5. Maluku Utara
6. Papua Barat

sumber : http://catonggo-sulistiyono.blogspot.com/2010/05/nama-nama-provinsi-dan-ibukotanya-di.html